Warning!
Pastikan anda dalam keadaan sehat lahir bathin membaca tulisan ini.
Sangat tidak direkomendasikan bagi penderita lemah jantung penalaran.
Dan segala resiko yang anda derita adalah diluar tanggung jawab saya.
(HR: Erianto An-nas)
Semakin mudah anda mempercayai sebuah agama,
Itu menandakan anda semakin bodoh.
Apa sebab?
Jangan pernah membaca lanjutan tulisan ini
Semakin mudah anda mempercayai sebuah agama,
Itu menandakan anda semakin bodoh.
Kenapa?
Karena orang bodoh mudah dibodohi. Mereka akan langsung percaya untuk setiap yang dikatakan atas nama agama. Mereka mirip satpam yang sedang tidur saat jaga malam. Sehingga para pencuri berbondong-bondong menyusup tanpa melewati sensornya. Dan dia? Tinggal mengunci pintu. Paginya, ketika pemilik perusahaan bertanya: “Apakah orang-orang yang masuk sudah dipastikan orang-orang yang benar?”
“Sudah bos.”
Dengan kata lain,
Orang yang bodoh dalam beragama adalah orang yang tidak pernah mempertanyakan agama. Otaknya, tidur. Padahal, mesitnya otak itu digunakan untuk menyeleksi setiap informasi yang berlalu lalang ingin masuk kedalam kesadaran, yang akhirnya ditabung menjadi endapan keyakinan.
Semboyan bisu yang mengendap dalam kesadarannya adalah:
“Jika agama yang berkata, maka saya mengangguk”
Masih kurang jelas?
Jika masih, coba jawab dalam hati anda dengan jujur?
Apakah anda yang memilih dengan sadar agama yang anda anut sekarang?
Sudah berapa agama yang anda pelajari sehingga anda ngotot bahwa agama yang anda yakini sekarang adalah agama yang paling benar?
Atau paling tidak,
Pernahkah anda bertemu dengan pembawa agama yang anda anut sekarang?
Dari mana anda tahu? Dari Kitab Suci? Dari buku? Dari kotbah?
Pernahkah anda berpikir bagaimana proses kitab suci itu sampai ke tangan anda?
Dan bagaimana otentifikasinya?
Anda pikir Tuhankah yang langsung menulis Kitab Suci yang anda elu-elukan saat ini?
Atau paling tidak, pernahkah anda pikir, apakah Tuhan langsung mendiktekan kalimat demi kalimat yang ada dalam Kitab Suci itu pada manusia?
Maaf jika pikiran anda terusik oleh tulisan ini.
Tapi jujur memang itulah tujuan saya.
Agar anda tidak bodoh dalam beragama seperti saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar